Bagi para pekerja dengan gaji UMR, mengatur keuangan agar bisa menabung mungkin terasa seperti tantangan. Namun, tahukah Anda bahwa dengan strategi yang tepat, menabung bukan lagi hal yang mustahil ? Artikel ini akan membahas beberapa tips cerdas untuk membantu Anda mengelola keuangan dengan gaji UMR, agar Anda dapat mencapai tujuan menabung dan mewujudkan mimpi masa depan.
Baca Juga : PT Putra Alam Teknologi
6 Tips Atur Gaji UMR Agar Bisa Menabung
Hitung Jumlah Penghasilan
Mengetahui total penghasilan bulanan merupakan langkah awal dalam merencanakan keuangan. Penghasilan tidak hanya berasal dari satu sumber, melainkan dapat berasal dari berbagai sumber seperti gaji utama, keuntungan bisnis, pekerjaan sampingan, dan investasi. Dengan mengidentifikasi semua sumber pendapatan, kamu akan memiliki gambaran jelas tentang jumlah uang yang masuk setiap bulannya.
Misalnya, jika gaji utama kamu adalah Rp5.000.000 dan kamu mendapatkan tambahan Rp2.000.000 dari pekerjaan sampingan, maka total penghasilan kamu menjadi Rp7.000.000 per bulan. Penting untuk mencatat semua sumber penghasilan agar tidak ada yang terlewat. Setiap sumber penghasilan harus dihitung secara rinci untuk mengetahui total pemasukan.
Setelah mengetahui total penghasilan, langkah selanjutnya adalah merencanakan anggaran bulanan. Mengetahui jumlah uang yang masuk membantu kamu menentukan berapa banyak yang bisa dihabiskan untuk kebutuhan sehari-hari, tabungan, dan investasi. Dengan anggaran yang tepat, kamu bisa mengelola keuangan dengan lebih baik dan menghindari pengeluaran berlebihan.
Hitung Jumlah Pengeluaran
Langkah berikutnya adalah menghitung jumlah pengeluaran bulanan. Pengeluaran harus dibagi menjadi kebutuhan primer dan sekunder. Kebutuhan primer meliputi biaya sewa, makan, listrik, internet, dan kebutuhan dasar lainnya yang wajib dipenuhi setiap bulan. Dengan mengetahui kebutuhan primer, kamu bisa menentukan jumlah uang yang harus dialokasikan untuk kebutuhan ini.
Selain kebutuhan primer, kamu juga perlu memperhitungkan kebutuhan sekunder dan tersier. Kebutuhan sekunder bisa berupa belanja bulanan, hiburan, dan kegiatan sosial lainnya. Kebutuhan tersier mungkin melibatkan pengeluaran yang tidak rutin seperti perbaikan rumah atau perjalanan. Dengan mencatat semua pengeluaran ini, kamu bisa mendapatkan gambaran lengkap tentang ke mana uang kamu pergi setiap bulannya.
Setelah semua pengeluaran tercatat, langkah selanjutnya adalah mengalokasikan dana untuk masing-masing kebutuhan. Membuat daftar pengeluaran yang rinci membantu kamu mengontrol keuangan dan memastikan semua kebutuhan terpenuhi tanpa mengorbankan tabungan atau investasi. Dengan cara ini, kamu bisa mencapai keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran.
Konsisten Menabung dan Investasi
Menabung dan berinvestasi adalah bagian penting dari pengelolaan keuangan yang sering kali diabaikan. Meskipun gaji terasa pas-pasan, menabung dan berinvestasi harus menjadi prioritas. Penting untuk mengubah pola pikir bahwa menabung dan investasi hanya bisa dilakukan jika ada uang lebih. Sebaliknya, anggap menabung dan investasi sebagai pengeluaran wajib yang harus dialokasikan setiap bulan.
Salah satu cara untuk memastikan kamu menabung dan berinvestasi adalah dengan mengalokasikan dana ini segera setelah menerima gaji. Misalnya, alokasikan 10-20% dari penghasilan untuk tabungan dan investasi. Jika penghasilan kamu Rp7.000.000, sisihkan minimal Rp700.000 untuk kedua pos ini. Dengan cara ini, kamu tidak akan tergoda untuk menggunakan uang tersebut untuk keperluan lain.
Mengelola pengeluaran dengan baik juga membantu kamu tetap konsisten menabung dan berinvestasi. Jika pengeluaran masih lebih besar dari pemasukan, evaluasi kembali anggaran dan kurangi pengeluaran yang tidak penting. Dengan disiplin dan perencanaan yang baik, kamu bisa mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Membuat Anggaran Keuangan yang Rasional
Mengatur anggaran keuangan yang rasional sangat penting dalam mengelola penghasilan. Anggaran yang baik harus disesuaikan dengan pendapatan dan mencerminkan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran. Idealnya, jumlah pengeluaran harus lebih kecil daripada pemasukan untuk memastikan ada sisa uang yang bisa ditabung atau diinvestasikan.
Salah satu cara untuk membuat anggaran yang efektif adalah dengan mengikuti rasio anggaran. Misalnya, alokasikan 10-20% dari penghasilan untuk tabungan dan investasi. Jika penghasilan kamu Rp7.000.000, maka sisihkan Rp700.000 untuk tabungan dan investasi. Selanjutnya, alokasikan 50-60% untuk kebutuhan pokok seperti tempat tinggal, makan, transportasi, listrik, dan internet.
Selain itu, jangan lupa menyisihkan 5-10% dari penghasilan untuk amal atau sedekah. Kamu juga bisa mengirim uang kepada orang tua sebesar 15-20% dari penghasilan setiap bulan. Sisanya bisa digunakan untuk kebutuhan hiburan, berlangganan layanan daring, atau kegiatan sosial lainnya. Dengan mengikuti rasio ini, kamu bisa memastikan semua kebutuhan terpenuhi tanpa mengorbankan tabungan atau investasi.
Mencatat Setiap Pengeluaran
Setelah membuat anggaran bulanan, langkah selanjutnya adalah merealisasikan anggaran tersebut dan mulai mencatat setiap pengeluaran. Disiplin dalam mencatat pengeluaran sangat penting untuk memastikan pengeluaran tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan. Dengan mencatat setiap pengeluaran, kamu bisa memantau ke mana uang kamu pergi dan mengidentifikasi area di mana kamu bisa berhemat.
Untuk memudahkan proses pencatatan, kamu bisa menggunakan aplikasi pencatat keuangan di ponsel. Aplikasi ini memungkinkan kamu mencatat setiap transaksi secara real-time, sehingga kamu bisa melihat histori pengeluaran dengan rapi. Dengan cara ini, kamu bisa dengan mudah mengontrol pengeluaran dan memastikan sesuai dengan anggaran bulanan.
Selain itu, mencatat pengeluaran juga membantu dalam proses evaluasi keuangan. Dengan data pengeluaran yang lengkap, kamu bisa mengevaluasi apakah pengeluaran sesuai dengan anggaran atau tidak. Jika ada perbedaan, kamu bisa melakukan penyesuaian untuk bulan berikutnya. Dengan demikian, mencatat pengeluaran adalah langkah penting dalam mengelola keuangan dengan baik.
Evaluasi Keuangan
Evaluasi keuangan adalah langkah terakhir dalam siklus pengelolaan keuangan bulanan. Setelah mencatat semua pengeluaran, kamu perlu mengevaluasi apakah pengeluaran tersebut sesuai dengan anggaran yang telah dibuat. Evaluasi ini membantu kamu mengidentifikasi pengeluaran yang tidak perlu dan membuat keputusan untuk memperbaiki anggaran.
Dengan melakukan evaluasi rutin, kamu bisa memastikan bahwa keuangan kamu tetap sehat dan terkendali. Jika ada pengeluaran yang tidak sesuai dengan anggaran, kamu bisa mencari cara untuk menguranginya di bulan berikutnya. Evaluasi juga membantu kamu menyesuaikan anggaran agar lebih realistis dan sesuai dengan kebutuhan.
Evaluasi keuangan juga memberikan gambaran tentang kemajuan yang telah kamu capai dalam mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Dengan mengevaluasi secara berkala, kamu bisa melihat apakah strategi yang kamu terapkan efektif atau perlu disesuaikan. Dengan demikian, evaluasi keuangan adalah langkah penting dalam memastikan kesuksesan pengelolaan keuangan pribadi.
Kesimpulan
Mengelola gaji UMR dengan baik adalah kunci untuk mencapai stabilitas finansial dan meraih tujuan keuangan jangka panjang. Mulai dari menghitung penghasilan, mengatur pengeluaran, konsisten menabung dan berinvestasi, hingga membuat anggaran yang rasional dan mencatat setiap pengeluaran, semua langkah ini sangat penting untuk diterapkan secara disiplin. Evaluasi rutin juga perlu dilakukan agar kamu bisa terus memperbaiki dan menyesuaikan anggaran sesuai dengan kebutuhan. Dengan komitmen dan kesadaran yang tinggi dalam mengatur keuangan, kamu akan mampu mencapai kestabilan finansial dan mewujudkan impian-impianmu di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di mariberkarir.tech